Kata-kata ini cukup membekas, walau hanya sekilas terbaca dari puluhan artikel yang saya skimming hari itu.
“Kesalahan terbesar manusia adalah, ketika ia berpikir bahwa ia masih punya waktu.”
Kalimat ini sangat dalam jika seksama kita telusuri dan pikirkan lagi dan lagi. Karena banyaknya orang yang terlalu sering anggap ringan tentang detik-detik kehidupan yang ia pikir ia miliki seterusnya.
Sedangkan pada akhirnya, pertanyaan atau keinginan terakhir kita cenderung berbicara tentang seberapa banyak waktu yang tersisa atas kehidupan, bukan seberapa banyak material yang tersisa untuk dinikmati pada detik-detik terakhir.
Saya merasakan bahwa alangkah pentingnya setiap nafas kehidupan yang berjalan bersama setiap titik-titik waktu. Bahkan saat-saat ini juga, sambilan anda membaca tulisan ini, sembari berpikir apa yang ingin anda lakukan setelah ini.
Untuk mengingatkan saja, bahwa sesibuk apa pun kita, sudah seharusnya, semestinya, dan selayaknya kita tidak memandang sebelah mata peluang waktu-waktu yang sedang ada sekarang juga. Waktu yang kita jalani sekarang, atau nanti jika masih dapat kita nikmati, haruslah menjadi pijakan penentuan diri dimana kita menjalaninya dengan senyuman perasaan bahagia.