Mental, spiritual, finansial yang tidak tertata menyebabkan keseimbangan hidup terbengkalai.
Sebagai petualang tunggal dalam kota, segala cara hidup harus dipertimbangkan.
Pagi, siang, dan malam. Waktu makan dan minum. Energi untuk menghasilkan penghasilan yang menghidupi dengan kerja kasar atau dengan intelektual. Untuk diri sendiri atau orang banyak. Meminta-minta ataupun memberi-beri. Sepanjang tidak ilegal kekayaan bisa diraih untuk mendesain ulang hidup. Bahagia.
Pilihan kita hanyalah untuk hidup dengan bekerja menghidupi kehidupan itu sendiri, atau menginginkan hidup dengan singgasana semua rancangan apa yang akan diraih, yaitu mendesain kebaikan hidup kita di tengah waktu yang terbatas.
Alternatif kedua ini mendukung kita, dimana bukan orang lain yang membangun dan menetapkan jalur hidup di kerangka mereka. Melainkan menyadarkan bahwa kita berhak untuk bebas dan hidup dalam istana buatan masing-masing. Bersama orang-orang yang positif tentang kebebasan dan dukungan damai terhadap masyarakat banyak.
Dalam panjatan tebing menuju kebebasan, kadang kebanyakan orang merasa waktu terlalu cepat untuk dihidupi, dunia begitu dinamis dengan subjek diri sendiri yang sangat statis. Satu pandangan ke depan, dilalui dengan pergerakan dari segala arah yang sangat cepat. Saya dan anda, terbawa arus atau menggunakan arus itu untuk membuat pembangkit kekayaan, perolehan kebebasan waktu.
Terhanyut, tergerus dan mati. Lebih baik memasang kerangka untuk mengalirkan arus, atau membangkitkan arus kita sendiri yang lebih besar. Dan hidup sehidup-hidupnya. Besar. Menampung orang banyak, membuat budaya, membantu banyak saudara. Menebar damai dan senyuman. Ini semua terjadi ketika kita semua dapat memberikan kendali terhadap mental, spiritual yang dewasa bijaksana, dan finansial yang berorientasi kepada kebahagiaan banyak orang. Dan berbagi pendidikan tentang cara hidup yang bebas dari belenggu perburuhan atau keterbatasan.
Sudah siapkah anda bebas?